1 Mei 2013

Peran Wanita dalam Bidang Pendidikan


Wanita memiliki peran yang sangat strategis dalam berbagai bidang kehidupan. Ia merupakan penasehat utama dan penentu perilaku suaminya, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, bahkan hukum dan pertahanan serta keamanan negara. Ia mampu menjadi penasehat yang bijaksana bahkan pertimbangan utama dalam pengambilan kebijakan yang akan dijalankan oleh seorang suami.
Wanitapun memilii peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Wanita merupakan madrasah pertama dan utama dalam kehidupan umat manusia. Ia mendidik seorang manusia dimulai dari ketika janin itu diberi nyawa dalam alam kandungan. Ia mengajak janin berdialog dan mengajarkan berbagai macam hal tentang kebaikan, memperdengarkan ayat-ayat suci Al Qur’an yang merupakan sebaik-baiknya kata dan nada yang ada di dunia ini.
Dari rahim wanita suci nan mulialah yang akan mengeluarkan anak-anak yang dapat memperjuangkan agama Alloh kelak. Bagaimana tidak??  Seorang wanita mulia akan mengajarkan hal-hal kebaikan sejak anaknya masih berada di alam kandungan. Sudah dapat dipastikan, bidadari itu sangat mendambakan si jabang bayi lahir ke dunia. Ketika lahirpu, si bayi di sambut dengan air mata suka cita.
Bidadari itu mendidik anaknya dari hari pertama dilahirkan ke dunia dengan mengajarkan kebaikan. Seiring berjalannya waktu, semakin tumbuh besar si anak tadi, semakin berkembang kematangan dan kedewasaanya, si ibu akan terus membimbing, mengarahkan, mengajarkan, dan mendekatkan anaknya kepada Alloh. Kepada jalan yang di RidhoiNya. Sudah dapat dibayangkan jika semua keluarga mempunyai madrsah peradaban semacam ini, bukanlah hal yang mustahil untuk membentuk suatu lingkungan, daerah, bahkan Negara dan bahkan dunia internasional yang menyeru dan taat kepada jalan Alloh, mengesakan Alloh SWT.
Selain perannya sebagai madarasah dalam rumah tangga, ia pun mempunyai kewajiban untuk mencerdaskan masyarakat. Ia mempunyai kewajiban mendakwahkan ilmu dan konsep diri islami yang sudah melekat di dalam dirinya kepada masyarkat. Ia sebagai daiyah yang mencerdaskan masyarakat agar sadar akan konsep islam yang syumul dan mengamalkan konsep tersebut. Baik dengan jalan kajian antar rumah, taklim di masjid-masjid, maupun ketika ia mempunyai kesempatan sebagia pendidik dilembaga resmi formal maupun non formal.
Jika seorang wanita muslimah mempunyai profesi sebgai guru atau dosen, tentunya kesempatan ia mengajarkan kebaikan lebih luas lagi. Ia mempunyai kesempatan berdakwah melalui lembaga pendidikan resmi milik pemerintah. Bidadari itu mempunyai kesempatan mentransfer konsep dirinya kepada anak didiknya baik selama ia mengajarkan disiplin ilmu yang ia ajarkan, maupun melalui pembinaan lembaga ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah tersebut.

Memang sangat tepat ungkapan “wanita adalah tiang negara”, karena ketika peran wanita dalam rumah tangga dan lingkungan sudah tepat dan kokoh dalam menjadi tauladan kebaikan, maka akan kokohlah Negara tersebut. Kokohnya rumah tangga merupakan sebuah pondasi yang kokoh untuk lingkungan, masyarkat, bangsa, dan Negara yang kokoh pula. 
-Ani Mugi Rahayu-
Keakhwatan 2, Cahyadi Takariawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar