29 Mei 2013

Salma Al Ghumaisha Wanna be Ummu Sulaim Al Ghumaisha


Anas menceritakan bahwa dalam perang Hunain, Ummu Sulaim terlihat membawa sebilah pisau badik. Ketika Abu Thalhah melihatnya, dia melaporkan kepada Rosulullah saw., “Wahai Rosulullah, lihatlah Ummu Sulaim, dia membawa sebilah pisau badik!” Rosulullah saw. lalu bertanya kepada Ummu Sulaim, “Untuk apa pisau itu?” Ummu Sulaim menjawab “Untuk aku gunakan sebagai alat berperang. Begitu ada salah seorang pasukan musyrik yang mendekatiku, maka akan aku tikam perutnya.”
Ya, Ummu Sulaim Al Ghumaisha, seorang politikus yang pemberani, berani melawan kebathilan, berani membela agama Allah dan Rosulullah, dan tak takut mati di medan perang.
Buat para akhwat, termasuk ane, yang suka terlibat dalam kehidupan politik, mari kita tengok, kita teladani Ummu Sulaim.
Bukan, bukan membawa sebilah pisau badik yang kita tiru, tapi sifatnya yang pemberani, berani melontarkan kebenaran-kebenaran yang datang dari Allah. Kata orang “Politik itu kotor”, tapi akan lebih kotor ketika para da’i atau da’iyah tidak ada yang terlibat dalam kehidupan politik. Berpartai bukan hal yang buruk, justru dengan partai kita bisa berdakwah disana.
Perjuangan kita memang tak bisa dibandingkan dengan perjuangan Ummu Sulaim, begitu pula dengan perjuangan saudara-saudara kita di Palestina yang jatuh berguguran sebagai syuhada di Gaza, di Rohingnya, di Siriah. Lawan mereka adalah Negara adidaya, lawan kita hanyalah partai politik, orang-orang nasionalis,dll. Mereka dihujani rudal dan bom, kita hanya dihadang cemoohan dan fitnah. Mereka berdarah-darah, kita hanya berkeringat.
Mari kita sejenak mengingat perjuangan-perjuangan sahabiyah seperti Ummu Sulaim, serta wanita-wanita Palestina, Rohingnya, Siriah, dengan kepalan tangan mujahidah. Agar ghirah mereka mengalir di tangan kita. Jangan takut ukhti,.

Mari mewujudkan iman dengan amal siyasi untuk kesejahteraan bangsa J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar