9 Desember 2014

Tafakur Awan



“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al-A’raf: 57).
Mari  berpikir tentang awan. Awan adalah ciptaan Alloh yang sangat luar biasa. Melalui  awan hujan turun dengan lebat, bumi tandus menjadi subur dengan bumi subur tanaman menjadi tumbuh dan dengan tumbuhnya tumbuhan dan buah-buahan manusia dan hewan bisa makan dan berkembang biak.
Bagaimana  awan  terbentuk?? Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa angin di langit beratnya  jutaan ton, tentunya sangat berat awan dapat terbentuk jika terjadi kondensasi uap air di atas  permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan akan mengembang secaraadiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada tekanan udara  di bawah. Partikel-partikel  yang disebut aerosol inilah yang berfungsi sebagai  perangkap air dan membentuk titik-titik air. Selanjutnya, aerosol ini terangkat  ke atmosfer dan bila sejumlah besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi maka ia akan mengalami pendinnginan dan selanjutnya mengembun,kumpulan titik-titk air hasil dari uap air  dalam  udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan.
Sunnatullah turunnya hujan berupa butiran-butiran air yang kecil bukan air bah yang dapat menghancurkan segala sesuatu, mengalirnya sungai-sungai yang berpencar di permukaan bumi seperti pembuluh darah bagi tubuh manusia, menyerapnya sebagian besar air ke dalam bumi agar air tidak tercemar dan agar tanah naik untuk ditelusuri tanpa gangguan air, tersimpannya air di dalam bumi dengan jarak yang tidak jauh sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa mata air atau sumur. Air ini tertahan oleh bebatuan yang seperti bejana penampung air sehingga tidak menembus ke kedalaman bumi yang tak terjangkau manusia.
Subhanalloh,
Sunnatulloh bagaimana ukuran kecepatan angin yang amat sesuai dengan berat dan kepekatan awan sehingga tidak membawa dampak kehancuran. Allah SWT telah memberikan beberapa pelajaran kepada kita dengan angin yang menghancurkan yang kecepatannya 75 mil per jam. Dan bila kecepatannya mencapai 200 mil per jam maka angin itu tidak akan menyisakan apapun. Dan agar Anda ketahui betapa besar pengaruh rahmat Allah SWT kepada kita  Perlu diketahui bahwa daerah di atas angin penghancur ini adalah daerah yang tak berangin. Jika urutan ini terbalik maka rusaklah semua sistem yang telah ada. Anda lihat bagaimana perencanaan dan program yang amat sempurna di atas permukaan bumi ini.
Tatanan yang telah Alloh program sempurna untuk kehidupn manusia dan makluk seisi di bumiNYA ,yang Alloh cinta karnanya memberikan yang terbaik untuk makluk dibumi . keterhubungan satu dengan yang lainnya menujukkan bahwa makhluk seisinya membutuhkan satu dengan yang lainnya untuk hidup berdampingan dan saling melengkapi .bukan mengolok-olek atau  menjatuhkan. Sebagai manusia makhlukpaling istimewakita wajib dan patut kita selalu syukuri  atas apa yang Alloh berikan kepada kita dan wajib kita jaga  nikmat yang tiada henti  dan memberikan yang terbaik untuk makhluknya.
Kalo kita mungkin tidak akan berpikir sedetil itu mengenai apa  kita ciptakan karena kemampuan kita yang sangat terbatas mungkin kalo kita menciptakan sesuatu  kita tidak akan bertahan  lama atau tidak akan berkesinambungan atau  yang  tidak memberikan banyak manfaat bagi  manusia lain bahkan makluk yang lain. Maka itula,h Alloh yang Maha Besar dengan keagungannya ia menciptakan yang luar biasa dan tiada tandingannya dan tiada di ragukannya
Manusia adalah makluk yang sering lupa bahkan merusaknya, bukan menjaganya,  pembakaran yang sembarang dan secara terus menurus asap kendaraan yang semakin merajalela, pabrik yang semakin tahun pesat perkembangannya sehingga tatanan di langit menjadi  rusak bahkan lapisan ozon yang untuk menghalau matahri telah berlubang sehingga menyebabkan banyak faktor terjadinya bencana di  bumi, cuaca yang tidak menentu,  hujan yang sering turun dan menyebabkan banjir, tanah yang sudah tidak mampu menyerap air, tumbuhan yang jarang tumbuh karna lahan yang kurang, hewan yang mati karena kekurangn makan, semakin pesatnya pertumbuhan manusia, semakin sempitlah ruang untuk makhluk yang lainnya. Itulah tatanan yang telah dirusak sendiri oleh manusia sehingga keseimbangan tidak pada proposinya , janganlah kita terlena dengan rayuan syetan yang apabila itu buruk maka terlihat seperti baik  maka marilah  kita berbenah untuk bumi tercinta, untuk mencintai NYA juga, dan untuk anak cucu  kita yang akan menjadi pemulih kebaikan hakiki.

Az-za
5 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar