“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai
pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila
angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus,
lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan
itu berbagai macam buah-buahan. seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang
yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al-A’raf: 57).
Mari
berpikir tentang awan. Awan adalah ciptaan Alloh yang sangat luar biasa.
Melalui awan hujan turun dengan lebat, bumi
tandus menjadi subur dengan bumi subur tanaman menjadi tumbuh dan dengan
tumbuhnya tumbuhan dan buah-buahan manusia dan hewan bisa makan dan berkembang biak.
Bagaimana
awan terbentuk?? Para ilmuwan
telah menunjukkan bahwa angin di langit beratnya jutaan ton, tentunya sangat berat awan dapat
terbentuk jika terjadi kondensasi uap air di atas permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan
akan mengembang secaraadiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil
daripada tekanan udara di bawah.
Partikel-partikel yang disebut aerosol
inilah yang berfungsi sebagai perangkap
air dan membentuk titik-titik air. Selanjutnya, aerosol ini terangkat ke atmosfer dan bila sejumlah besar udara
terangkat ke lapisan yang lebih tinggi maka ia akan mengalami pendinnginan dan
selanjutnya mengembun,kumpulan titik-titk air hasil dari uap air dalam
udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan.
Sunnatullah turunnya hujan berupa
butiran-butiran air yang kecil bukan air bah yang dapat menghancurkan segala
sesuatu, mengalirnya sungai-sungai yang berpencar di permukaan bumi seperti pembuluh
darah bagi tubuh manusia, menyerapnya sebagian besar air ke dalam bumi agar air
tidak tercemar dan agar tanah naik untuk ditelusuri tanpa gangguan air, tersimpannya
air di dalam bumi dengan jarak yang tidak jauh sehingga dapat dimanfaatkan oleh
manusia berupa mata air atau sumur. Air ini tertahan oleh bebatuan yang seperti
bejana penampung air sehingga tidak menembus ke kedalaman bumi yang tak
terjangkau manusia.
Subhanalloh,
Sunnatulloh bagaimana ukuran kecepatan angin
yang amat sesuai dengan berat dan kepekatan awan sehingga tidak membawa dampak
kehancuran. Allah SWT telah memberikan beberapa pelajaran kepada kita dengan angin
yang menghancurkan yang kecepatannya 75 mil per jam. Dan bila kecepatannya
mencapai 200 mil per jam maka angin itu tidak akan menyisakan apapun. Dan agar
Anda ketahui betapa besar pengaruh rahmat Allah SWT kepada kita Perlu diketahui bahwa daerah di atas angin
penghancur ini adalah daerah yang tak berangin. Jika urutan ini terbalik maka
rusaklah semua sistem yang telah ada. Anda lihat bagaimana perencanaan dan
program yang amat sempurna di atas permukaan bumi ini.
Tatanan yang telah Alloh program sempurna untuk
kehidupn manusia dan makluk seisi di bumiNYA ,yang Alloh cinta karnanya
memberikan yang terbaik untuk makluk dibumi . keterhubungan satu dengan yang
lainnya menujukkan bahwa makhluk seisinya membutuhkan satu dengan yang lainnya
untuk hidup berdampingan dan saling melengkapi .bukan mengolok-olek atau menjatuhkan. Sebagai manusia makhlukpaling
istimewakita wajib dan patut kita selalu syukuri atas apa yang Alloh berikan kepada kita dan
wajib kita jaga nikmat yang tiada
henti dan memberikan yang terbaik untuk
makhluknya.
Kalo kita mungkin tidak akan berpikir sedetil
itu mengenai apa kita ciptakan karena
kemampuan kita yang sangat terbatas mungkin kalo kita menciptakan sesuatu kita tidak akan bertahan lama atau tidak akan berkesinambungan atau yang
tidak memberikan banyak manfaat bagi manusia lain bahkan makluk yang lain. Maka
itula,h Alloh yang Maha Besar dengan keagungannya ia menciptakan yang luar
biasa dan tiada tandingannya dan tiada di ragukannya
Manusia adalah makluk yang sering lupa bahkan
merusaknya, bukan menjaganya, pembakaran
yang sembarang dan secara terus menurus asap kendaraan yang semakin merajalela,
pabrik yang semakin tahun pesat perkembangannya sehingga tatanan di langit
menjadi rusak bahkan lapisan ozon yang
untuk menghalau matahri telah berlubang sehingga menyebabkan banyak faktor
terjadinya bencana di bumi, cuaca yang
tidak menentu, hujan yang sering turun
dan menyebabkan banjir, tanah yang sudah tidak mampu menyerap air, tumbuhan
yang jarang tumbuh karna lahan yang kurang, hewan yang mati karena kekurangn
makan, semakin pesatnya pertumbuhan manusia, semakin sempitlah ruang untuk
makhluk yang lainnya. Itulah tatanan yang telah dirusak sendiri oleh manusia
sehingga keseimbangan tidak pada proposinya , janganlah kita terlena dengan
rayuan syetan yang apabila itu buruk maka terlihat seperti baik maka marilah
kita berbenah untuk bumi tercinta, untuk mencintai NYA juga, dan untuk
anak cucu kita yang akan menjadi pemulih
kebaikan hakiki.
Az-za
5 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar