Apa makan
kesukaan teman-teman semua? Ada yang suka bakso, nasi goreng, soto, dan masih
banyak lagi jenis makanan yang tentunya teman-teman bisa sebutkan sendiri.
Islam merupakan
agama yang sangat indah, islam mempunyai alquran yang didalamya merupakan
petunjuk bagi umat manusia. Dalam alquran ada ilmu tauhid, ilmu pengetahuan,
sains, muamalah, munakahat dan lain-lain. Semua ilmu ada dalam alquran. Bahkan hal
makan juga diatur dalam alquran. Ada makanan yang halal dan ada yang haram.
Meski sudah
diatur sedemikian rupa dalam alquran, sebagian muslim tireka. Yang dak
memperdulikan apa yang masuk dalam perut
. Yang penting enak, tampilannya menarikdan sesuai dengan isi dompet, langsung
dech dimakah. Tampa memperdulikan kehalalannya.
Padahal kalau
kita ingat bahwa makanan, minuman dan hasil nafkah yang haram sangat
berpengaruh dengan kehidupan kaum muslimin. Terutama untuk kehidupan di
akhirat. Di samping itu terkabulnya doa, amalan sholih dan kesehatan bisa
dipengaruhi oleh makanna yang dikonsumsi. Untuk itu kita sebagai umat muslim
kita harus mempelajari halal haramnya
makanan.
Pada
dasarnya islam telah mengajarkan pentingnya kesehatan. Dan kesehatan itu
sebagian besar tergantung dengan makanan yang dikonsumsi. Itulah sebabnya, Alloh memerintahkan kita
untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayuiban(halal dan baik).
Sebaliknya makanan dan minuman yang memiliki efek buruk dari kandungan dan
tampilan luarnya dilarang atau diharamkan. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa makanan yang haram
dapat merugikan firi sendiri baik di dunia dan akhirat untuk yang
mengonsumsinya.
Kemudian makanan
yang seperti apa yag menyehatkan itu??? Makanan yang sehat adalah makanan yang
mengandung vitamin, makanan yang bersih, steril dari bakteri serta halal.
Karena kalaukita ingin menginginkan hati ini kuat dan bersinar. Dibutuhkan
asupan makanan yang halal.
Dalam Al quran
disbutkan beerapa makanan yang diharamkan, seperti disebutkan dalam QS. Al
Baqarah 173 yang artinya : “Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan disebut nama selain
Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Baqarah, 2:173).
Dalam ayat ini ada 4 yang
dilarang, yakni: bangkai, darah mengalir, daging babi, dan daging binatang yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Sedangkan dalam Al-Qur’an
(Al-Maidah, 5:3), ditambahi binatang yang mati tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kita sempat
menyembelihnya.
Secara medis juga dijelaskan, pada bangkai sudah jelas banyak mudharat di dalamnya karena bangkai adalah media pertumbuhan kuman.
Secara medis juga dijelaskan, pada bangkai sudah jelas banyak mudharat di dalamnya karena bangkai adalah media pertumbuhan kuman.
Darah yang mengalir, orang yang
suka minum dan makan darah akan memiliki sifat buas. Hewan yang disembelih
dengan menyebut nama selain Allah adalah hewan yang dipersembahkan untuk suatu
kesyirikan, karena Islam sangat menentang kesyirikan, maka tentu ini menjadi
haram.
Adapun perihal daging babi adalah
binatang jorok dan rakus, mengandung banyak cacing berbahaya bagi kesehatan,
sekaligus sulit dicerna.
Tak hanya itu, daging babi
mengandung kolesterol yang sangat tinggi, mampu menularkan banyak penyakit
termasuk dari kuman yang bersembunyi di dalam kulitnya dan hanya aktif dalam
tubuh manusia, juga menularkan virus flu babi, virus H1N1.
Adapun bahaya lainnya, mengonsumsi
makanan haram menjadikan doa tertolak. Selain, di akhirat juga akan mendapat
beban berat, dibakar api neraka, dan tak masuk surga.
Lebih dari itu, barang siapa
selalu memakan makanan haram, ia diibaratkan berlaku keji berzina dengan ibu
kandung, berenang di lautan darah, dan selamanya mendapat laknat Allah. Sungguh
ironis.
Sungguh islam telah mengatur
semuanya dengan indah. Maka kalau kita melakukan hal sesuai dengan syariat
islam tentu akan terasa indah. Makanan diharamkan tentu dengan alasan biar kita
tidak menjerumuskan diri kita dengan penyakit.
(Mala Izzati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar