9 Desember 2014

Tafakur Makanan




Apa makan kesukaan teman-teman semua? Ada yang suka bakso, nasi goreng, soto, dan masih banyak lagi jenis makanan yang tentunya teman-teman bisa sebutkan sendiri.
Islam merupakan agama yang sangat indah, islam mempunyai alquran yang didalamya merupakan petunjuk bagi umat manusia. Dalam alquran ada ilmu tauhid, ilmu pengetahuan, sains, muamalah, munakahat dan lain-lain. Semua ilmu ada dalam alquran. Bahkan hal makan juga diatur dalam alquran. Ada makanan yang halal dan ada yang haram.
Meski sudah diatur sedemikian rupa dalam alquran, sebagian muslim tireka. Yang dak memperdulikan apa yang masuk  dalam perut . Yang penting enak, tampilannya menarikdan sesuai dengan isi dompet, langsung dech dimakah. Tampa memperdulikan kehalalannya.
Padahal kalau kita ingat bahwa makanan, minuman dan hasil nafkah yang haram sangat berpengaruh dengan kehidupan kaum muslimin. Terutama untuk kehidupan di akhirat. Di samping itu terkabulnya doa, amalan sholih dan kesehatan bisa dipengaruhi oleh makanna yang dikonsumsi. Untuk itu kita sebagai umat muslim kita harus mempelajari  halal haramnya makanan.
               Pada dasarnya islam telah mengajarkan pentingnya kesehatan. Dan kesehatan itu sebagian besar tergantung dengan makanan yang dikonsumsi.  Itulah sebabnya, Alloh memerintahkan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayuiban(halal dan baik). Sebaliknya makanan dan minuman yang memiliki efek buruk dari kandungan dan tampilan luarnya dilarang atau diharamkan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan  bahwa makanan yang haram dapat merugikan firi sendiri baik di dunia dan akhirat untuk yang mengonsumsinya.
Kemudian makanan yang seperti apa yag menyehatkan itu??? Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung vitamin, makanan yang bersih, steril dari bakteri serta halal. Karena kalaukita ingin menginginkan hati ini kuat dan bersinar. Dibutuhkan asupan makanan yang halal.
Dalam Al quran disbutkan beerapa makanan yang diharamkan, seperti disebutkan dalam QS. Al Baqarah 173 yang artinya : “Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak  melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Baqarah, 2:173).
Dalam ayat ini ada 4 yang dilarang, yakni: bangkai, darah mengalir, daging babi, dan daging binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Sedangkan dalam Al-Qur’an (Al-Maidah, 5:3), ditambahi binatang yang mati tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kita sempat menyembelihnya.
 Secara medis juga dijelaskan, pada bangkai sudah jelas banyak mudharat di dalamnya karena bangkai adalah media pertumbuhan kuman.
Darah yang mengalir, orang yang suka minum dan makan darah akan memiliki sifat buas. Hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah adalah hewan yang dipersembahkan untuk suatu kesyirikan, karena Islam sangat menentang kesyirikan, maka tentu ini menjadi haram.
Adapun perihal daging babi adalah binatang jorok dan rakus, mengandung banyak cacing berbahaya bagi kesehatan, sekaligus sulit dicerna.
Tak hanya itu, daging babi mengandung kolesterol yang sangat tinggi, mampu menularkan banyak penyakit termasuk dari kuman yang bersembunyi di dalam kulitnya dan hanya aktif dalam tubuh manusia, juga menularkan virus flu babi, virus H1N1.
Adapun bahaya lainnya, mengonsumsi makanan haram menjadikan doa tertolak. Selain, di akhirat juga akan mendapat beban berat, dibakar api neraka, dan tak masuk surga.
Lebih dari itu, barang siapa selalu memakan makanan haram, ia diibaratkan berlaku keji berzina dengan ibu kandung, berenang di lautan darah, dan selamanya mendapat laknat Allah. Sungguh ironis.
Sungguh islam telah mengatur semuanya dengan indah. Maka kalau kita melakukan hal sesuai dengan syariat islam tentu akan terasa indah. Makanan diharamkan tentu dengan alasan biar kita tidak menjerumuskan diri kita dengan penyakit.
(Mala Izzati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar