13 April 2013

MENEMUKAN MUTIARA DI DASAR SAMUDRA

Bismillahirrahmannirahim
Ya Allah, berikanlah kekuatan pada kami untuk menjaga amanah yang maha penting, yaitu anak-anak kami yang sedang menuntut ilmu …
Meskipun lewat kami mereka lahir, namun sesungguhnya mereka bukan milik kami
Ya Allah, tanamkanlah kesabaran pada kami untuk menjalankan tugas seperti tugasMU Ya Allah,
Meskipun keringat kami deras mengucur, kami yakin akan ada hujan hikmah bagi kami apabila kami berhasil menjaga amanahMu
Ya Allah, patrikankan ketenangan dalam hati kami agar kami mampu menyuguhkan hal yang paling bermanfaat dalam hidup anak-anak kami
Jangan biarkan nafsu kami menguasai diri anak-anak kami
Agar mereka menjadi seperti kami
Agar mereka terpaksa memilih pilihan kami
Agar mereka selau menuruti kami
Tanpa kami tahu keinginan anak-anak kami
Tanpa kami tahu kemampuan anak-anak kami
Ya Allah, karuniakan akhlak yang baik bagi kami agar kami mampu menjadi tauladan terbaik anak-anak kami
Ya Allah, nyalakan selalu semangat kepada kami agar kenakalan anak-anak kami adalah benih-benih kecerdasannya di masa datang.
Amien Ya Robbal Alamien


Dalam sebuah hasits qudsi Allah berfirman :”Sesungguhnya Aku telah menciptakan hambaKu dalam keadaan lurus, suci dan bersih. Kemudian datanglah syetan yang datang menggelincirkan mereka dan menyesatkanya ari kebenaran agama mereka” Dalam konteks lain dapat di artikan bahwa pada dasarnya fitrah manusia itu bersih, sifat-sifat buruk dari anak dapat muncul karena kurangnya pendidikan dalam keluarga. Sifat buruk tersebut ketika sudah dewasa akan sulit untuk dirubah karena sudah menjadi karakter dan mengakar sejak kecil maka, disinilah peran dari pendidikan anak dalam keluarga sebagai tempat menanamkan sifat baik yang sudah menjadi fitrah dari anak sejak lahir.

Ada 8 Fungsi keluarga dalam tanggung jawab pendidikan
(1)     Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi terkait dengan pendidikan anak secara khusus dan pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam keluarga.
(2)     Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi bertujuan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat. Anak adalah pribadi yang memiliki sifat kemanusiaan sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Menarik untuk memaknai pendapat Karl Mannheim yang dikutip oleh MI Soelaeman (1994), bahwa “anak tidak didik dalam ruang dan keadaan yang abstrak, melainkan selalu di dalam dan diarahkan kepada kehidupan masyarakat tertentu.”. Dengan demikian anak memiliki prinsip sosialitas, disamping prinsip individualitas. Prinsip sosialitas, mengharuskan anak dibawa dan diarahkan untuk mengenali nilai-nilai sosial lingkungannya oleh orang tuanya.
(3)     Fungsi Proteksi
Tujuan dari fungsi proteksi yaitu untuk melindungi anak bukan saja secara fisik, melainkan pula secara psikis. Secara fisik fungsi perlindungan ditujukan untuk menjaga pertumbuhan biologisnya sehingga dapat menjalankan tugas secara proporsional. Disamping itu fungsi proteksi psikis dan spiritual yaitu dengan mengendalikan anak dari pergaulan negatif dan sikap lingkungan yang cenderung menekan perkembangan psikologinya.
(4)     Fungsi Afeksi
Fungsi ini terkait dengan emosional anak. Anak akan merasa nyaman apabila mampu melakukan komunikasi dengan keluarganya dengan totalitas seluruh kepribadiannya. Kasih sayang yang dicurahkan kepada anak akan memberi kekuatan, dukungan atas kehiduapn emosionalnya yang berpengaruh pada kualitas hidupnya di masa depan.
(5)     Fungsi Religius
Yang dimaksud adalah fungsi keluarga untuk mengarahkan anak ke arah pemerolehan keyakinan keberagamaannya yang benar. Keluarga menjadi kendali utama yang dapat menunjukkan arah menjadi Islam yang kaffah atau sekuler.
(6)     Fungsi Ekonomi
Fungsi ini berkaitan dengan pemenuhan selayaknya kebutuhan yang bersifat materi. Secara normatif anak harus dipersiapkan agar kelak memikul tanggung jawab ekonomi keluarga, membangun kepribadian yang mandiri bukan menjadi objek pemaksaan orang tua.
(7)     Fungsi Rekreasi
Memberikan wahana dan situasi yang memungkinkan terjadinya kehangatan, keakraban, kebersamaan dan kebahagiaan bersama seluruh anggota keluarga.
(8)     Fungsi Biologis
Faktor biologis adalah faktor alamiyah manusia. Faktor ini meliputi perlindungan kesehatan, termasuk juga memperhatikan pertumbuhan biologisnya serta perlindungan terhadap hubungan seksualnya

Anak ibarat samudra yang didalamnya terdapat mutiara dan orang tua adalah penyelam yang harus mencoba untuk menyelami anak lebih dalam agar menemukan mutiara yang dipunyai setiap anak-anaknya. Agar orang tua dapat menemukan ‘mutiara’ dari anak maka perlu memperhatikan beberapa tahap :

Pertama, amati sifat-sifat khasnya masing-masing. Tidak ada dua manusia yang sama serupa seluruhnya. Tiap manusia unik. Pahami keunikan masing-masing, dan hormati keunikan pemberian Allah SWT.

Yang kedua, pahami di tahap apa saat ini si anak berada. Allah SWT mengkodratkan segala sesuatu sesuai tahapan atau prosesnya. Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
1.       Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
2.       Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
3.       Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.
Ketiga adalah memilih metode pendidikan. Ada 5 metode pendidikan yang dapat dilakukan yaitu melalui Keteladanan atau Qudwah, Pembiasaan atau Aadah, Pemberian Nasehat atau Mau’izhoh, melaksanakan Mekanisme Kontrol atau Mulahazhoh, dan pengaman hasil pendidikan adalah Metode Pendidikan melalui Sistem sangsi atau Uqubah. Kelima metode ini tidak boleh ada yang dilewati.

Ke empat adalah isi pendidika. Ada 7 bidang (1) PendidikanKeimanan (2) Pendidikan Akhlaq (3) Pendidikan Fikroh/ Pemikiran (4) Pendidikan Fisik (5) PendidikanSosial (6) Pendidikan Kejiwaan/ Kepribadian (7) Pendidikan Kejenisan (sexual education). Hendaknya semua kita pelajari dan ajarkan kepada mereka.

Ke lima, gambaran pribadi seperti apakah yang kita harapkan akan muncul pada diri anak-anak kita setelah hal-hal di atas kita lakukan? Mudah-mudahan seperti yang ada dalam sepuluh poin target pendidikan Islam ini:
Selamat aqidahnya, Benar ibadahnya, Kokoh akhlaqnya, Mempunyai kemampuan untuk mempunyai penghasilan, Jernih pemahamannya, Kuat jasmaninya, Dapat melawan hawa nafsunya sendiri, Teratur urusan-urusannya, Dapat menjaga waktu, Berguna bagi orang lain.


Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (An Nisa:9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar