11 Juli 2013

Antara Dua Hati,


Begitu banyak ilmu mengenai Bagaimana Menyentuh Hati orang lain. Salah satu buku
Populerya itu karya Abbas As-Siisiy berjudul “Bagaimana MenyentuhHati”. Di dalam buku tersebut dikisahkan berbagai lembaran sejarah tokoh-tokohu lama tentang bagaimana mereka berdakwah dengan menyentuh hati obyek dakwah. Bagaimana sesungguhnya konsep menyentuh hati yang mampu mendekatkan orang lain kepada diri kita dengan penuh keihklasan, beberapa formula dasarnya adalah:

#Konsep 1

“Hati hanya dapat disentuh dengan Hati”

Kalau yang inisih, saya yakin pembaca sekalian sudah sering dengar. Ini menjadi konsep dasar pertama, dimana hanya hati ikhlas yang mampu menyentuh hati orang lain untuk mendekatkan dirinya kepada kita atas dasar keikhlasan juga.  Kasihsa yang kita terhadap sesame ciptaan Allah SWT akan menyebarkan aura positif kesekeliling dan dapat dirasakan oleh lingkungan secara langsung melalui proses komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal, dan ini terjadi secara bawah sadar.

#Konsep 2

“Antara dua Hati, harus saling berangkulan”

Maksud dari ‘berangkulan’ bukan berarti berangkulan layaknya duai nsan seperti di film-film Hollywood atau bollywood, hehehe. Kata ‘berangkulan’ untuk mengilustrasikan kesetaraan atau kesejajaran. Bisa dibayangkan kalau dua orang akan saing berangkulan, namun salah satu diantaranya ada di lantai atas, atau di posisi anak tangga lebih tinggi. Ya! inilah yang dimaksud, bahwa Menyentuh Hati takkan bisa dilakukan jika salah satu diantaranya memposisikan hatinya lebih tinggi dari yang lain. Sikap tersebut dapat berupa sombong, meremehkan, merasa lebih pintar, menganggap orang lain lebih bodoh, dsb.

Yakinlah, meskipun sebenarnya memang diri kita lebih baik dalam hal tertentu dari orang lain, tinggi hati tetap takkan mampu Menyentuh Hati orang lain. Mungkin kita akan dikagumi sejenak, lalu ditinggal kan kala ada orang lain yang lebih layak dikagumi daripada kita. Mungkin orang datang kepada kita saat butuh,  dan menghilang saat urusan dengan kita sudah tuntas. Persahabatan atau hubungan sosial seperti ini takkan pernah awet, karena selalu berlandaskan pada kepentingan pribadi yang bersifat semu, bukan oleh keihlasan untuk saling menerima kekurangan dan kelebihan.

Bagaimana Menyentuh Hati?

Setelah belajar mengenai konsep Menyentuh Hati, Anda tentu penasaran, bagaimana caranya agar dapat melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya akan berikan tips-tips, yang sejujurnya belum semua dapat saya terapkan secara sempurna, namun Insya Allah sedang proses usaha menuju kesana. Berikut Tips-nya:

Bahwa Allah ciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya. Allah tidak mungkin menciptakan makhluk jelek, karena Allah Maha Sempurna dari hal tersebut. Seringkali penilaian manusia-lah yang menganggap sesuatu itu jelek dan tidak berguna, karena kemampuan berpikir manusia terlalu terbatas. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan makhluk lain, sehingga lebih-lebih lagi tidak mungkin merupakan ciptaan tanpa guna. Artinya, setiap manusia tentu tercipta dengan segudang potensi. Jika belum menyadari potensi orang lain, ingat kembali tips ini dan berusahalah untuk mencari potensi di balik orang tersebut. Pasti ada maka, kita takkan ingat lagi dengan upaya meremehkan.

Anggap semua orang sebagai Guru. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, namun tetap sajati tidak sempurna, karena hanya Allah yang sempurna. Setiap dari kita memiliki kekurangan dan orang lain pasti memiliki kelebihan yang tidak kita miliki. Dengan begitu, kita dapat belajar dari siapapun. Bahkan dari seorang pelaku maksiat, kita dapat belajar bahwa perbuatannya dapat menimbulkan mudharat baik bagi dirinya maupun lingkungan sekitar. Jadikan setiap orang sebagai Guru, maka kita akan menaruh hormat dan siap belajar dari siapapun sehingga kita senantiasa merendahkan hati dan terhindar dari sikap sombong.

Berpikir Win-Win. Setiap manusia tentu Allah karuniai kelebihan dan kekurangan. Berpikir Win-Win berarti mengupayakan agar setiap potensi yang ada dapat berkolaborasi untuk menghasilkan karya besar. Daripada harus berpikir kompetisi dan ingin selalu menang dari orang lain, mending mencari jalan untuk menang bersama orang lain. Sikap Win-Win dapat membangun kesadaran bahwa keberadaan orang lain begitu penting dalam hidup kita.


Mari sama-sama berikhtiar untuk menjadi manusia ikhlas dan ahli dalam Menyentuh Hati.

-naokyicha@moega-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar