29 Mei 2013

Ini Dulu, Baru Itu


Apakah anda tahu tongkat kecil yang mengatur rel kereta api? Dengan menggerakkannya sedikit, rel akan bergeser, dan perjalanan kereta api pun berubah arah. Demikian halnya dengan hati. Gerak hati akan menentukan arah kehidupan seseorang.
Ya,,, Buku Bagaimana Menyentuh Hati karangan Abbas As-Siisi  memberikan inspirasi bagi saya. Apalagi bagi seorang aktivis dakwah. Para aktivis dakwah harus memiliki kemampuan untuk membangkitkan perasaan objek dakwahnya untuk bertemu, bersatu dan berbuat sesuatu secara nyata dengan landasan Al-Qur’an dan As-Sunah. Sesuai dengan firman Allah SWT.
“Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan , menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung”(Ali Imran:104)
Dengan semangat tinggi mereka menyeru  manusia kepada kebenaran dan kebaikan, tetapi sayangnya banyak di antara mereka yang tidak mengetahui cara mengambil hati objek dakwah, sehingga banyak kesempatan berharga yang terbuang sia-sia. Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara untuk mengikat hati objek dakwah.Sebagai daiyah kita pun harus menggunakan cara dan sarana yang diilhami oleh akidah islamiyah, sehingga langkah yang kita tempuh tidak terlepas dari rambu-rambu syariat. Inspirasi saya adalah melakukan dakwah dengan tanpa kata-kata maksudnya disini adalah akhlak. Karena Akhlak lebih utama dari keahlian. Cinta karena Allah adalah pintu menuju hati. Keindahan adalah bahasa hati. Gunakan sarana tarbiyah yang menyenangkan hati. Jadilah saudara yang hangat, menarik, simpatik, dan ceria. Hati yang bersih akan mampu menaklukan hati orang lain dan itulah wasilah dakwah kita sebelum kita menaklukan hati orang lain. Menurut Abbas As-Siisi
“Menaklukan hati lebih didahulukan sebelum menaklukan akalnya”
Hati yang bersih, ibarat magnet yang dapat menarik benda-benda di sekitarnya. Akan terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa dengannya akan merasakan kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu dengannya akan memperoleh aneka manfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.
Jadi bagi seorang aktivis dakwah, hati yang bersih merupakan modal untuk dapat menaklukan hati-hati manusia untuk diajak ke jalan yang benar yang kemudian digiring bersama-sama untuk berjuang di jalan Allah swt.
-Azmi Fitria Pratiwi-
*Bagaimana Menyentuh Hati karangan Abbas As-Siisi*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar