Selagi raga mampu bergerak, jantung
masih berdetak tak ada alasan bagi kita untuk malas. Sungguh nikmat dan rahmat
Allah begitu luas. Ketika ada niat maka lakukanlah, ketika ada ide maka
realisasikan, dan ucapkan bismillah setiap memulai pekerjaan agar jadi berkah.
Dalam dakwah akan banyak rintangan dan hambatan yang akan engkau jumpa, namun niat karena Allah akan membuatnya segalanya
jadi mudah dan bermakna. Sebesar apa pun hambatan dan problema, jangan
putus asa. Perbaiki diri, mungkin pribadi kita yang salah dalam memaknai
dakwah. Atau mungkin jangan-jangan masih ada keraguan tentang pertolongan
Allah?
Perbaikan diri menjadi solusi awal menuju perjuangan dakwah,
kemudian barulah seru orang lain ke jalan
kebaikan ini, karena terwujudnya pribadi-pribadi yang benar-benar yakin akan
membuka banyak peluang untuk sukses dalam berdakwah. Inilah karakteristik Islam
yang paling menonjol, yaitu pembentukan pribadi islami (takwani asy-syakhshiyah al-islamiyyah).
Namun surga terlalu luas dan lebar untuk kita huni sendiri kawan, maka ajaklah
saudara-saudara kita ke jalan kebaikan, agar mereka bisa bersanding dengan kita
kelak di surga-Nya. Mereka butuh seruan kita, jemputlah hidayahnya lewat tangan
kita. Karena kita semua adalah da’i.
Seorang da’i atau pendakwah hendaklah memperhatikan
celah-celah kebaikan yang ada pada orang lain dan memberikan obat sesuai dengan
penyakit yang diderita pasien (orang lain). Da’i yang paling sukses adalah
mereka yang melakukan pekerjaan itu dengan didasari keimanan kepada Allah dan
untuk menegakkan agama-Nya. Hati yang beriman adalah sumber penggerak. Perasaan
dan kasih sayang adalah “bahasa” universal yang dipergunakan oleh da’i dalam
menghadapi seluruh penduduk bumi.
Ada
beberapa Sarana dan metode dakwah yang
mudah dipelajari dan diterapkan, yaitu :
1. Jika bertemu maka berilah salam
2. Jika tidak kelihatan maka cari
tahulah
3. Jika sakit maka jenguklah
4. Jika ia mengundang maka penuhilah
5. Jika ia bersin dan
mengucapkan”hamdalah” maka jawablah (ucapkan “yarhamukallah”)
6. Jika ia meninggal dunia maka
antarkanlah ke tempat pemakamannya.
Langkah-langkah yang harus ditempuh :
1. Bertasbih, bertakbir, dan bertahlil
2. Menyingkirkan duri di jalan
3. Menolong orang yang tuli atau buta
4. Menunjukkan orang yang kebingungan
5. Menolong dengan segera orang yang
memerlukan pertolongan
6. Menolong orang yang lemah
Maka
seharusnya berdakwah itu harus dengan hati, hati yang ikhlas, hati yang penuh
kasih sayang dan peduli. Sentuhlah mereka tepat dihatinya, karena hati adalah
pusat perbaikan.
Sarana-sarana
pembuka hati:
1. Menjadi orang yang berguna bagi
orang lain
2. Sebaik-baik amal perbuatan adalah
membuat orang muslim lainnya merasa gembira
3. Meringankan kesulitannya
4. Berjalan menemaninya untuk mengurusi
keperluannya
5. Menahan amarah
Yang diperhatikan dalam dakwah adalah
menyentuh inti permasalahan dan memberikan kesempatan lebih luas dalam
berdialog yang bebas dan tenang. Interaksi antarsesama ikhwah akan dapat
menimbulkan ketenangan batin dan kebahagiaan hati, bahkan dapat membangkitkan
rasa optimisme, walaupun tidak dapat diungkapkan. Oleh karenanya, nilai-nilai
seperti inilah yang harus merasuki setiap hati yang hidup dan peka dengan penuh
keikhlasan, sehingga Setiap aktivitasnya senantiasa sarat dengan ruh kehidupan.
Interaksi dakwah yang tidak
memperhatikan kepekaan hati dan perasaan, akan menghancurkan eksistensi dakwah
karena penilaian dan sikap yang salah
atau menyimpang. Akibat yang lain adalah akan menjauhkan hati dari kepekaan dan
kepedulian.
Wallahualam bishowab.
-Windi Andriyani-
inspired "Bagaimana Menyentuh Hati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar