2 Juni 2013

Sentuhlah Dia Tepat Dihatinya….


Selagi raga mampu bergerak, jantung masih berdetak tak ada alasan bagi kita untuk malas. Sungguh nikmat dan rahmat Allah begitu luas. Ketika ada niat maka lakukanlah, ketika ada ide maka realisasikan, dan ucapkan bismillah setiap memulai pekerjaan agar jadi berkah.
            Dalam dakwah akan banyak rintangan dan hambatan yang akan engkau jumpa, namun niat karena Allah akan membuatnya segalanya jadi mudah dan bermakna. Sebesar apa pun hambatan dan problema, jangan putus asa. Perbaiki diri, mungkin pribadi kita yang salah dalam memaknai dakwah.  Atau mungkin jangan-jangan masih ada keraguan tentang pertolongan Allah?
Perbaikan diri menjadi solusi awal menuju perjuangan dakwah, kemudian barulah  seru orang lain ke jalan kebaikan ini, karena terwujudnya pribadi-pribadi yang benar-benar yakin akan membuka banyak peluang untuk sukses dalam berdakwah. Inilah karakteristik Islam yang paling menonjol, yaitu pembentukan pribadi islami (takwani asy-syakhshiyah al-islamiyyah).
            Namun surga terlalu luas dan lebar untuk kita huni sendiri kawan, maka ajaklah saudara-saudara kita ke jalan kebaikan, agar mereka bisa bersanding dengan kita kelak di surga-Nya. Mereka butuh seruan kita, jemputlah hidayahnya lewat tangan kita. Karena kita semua adalah da’i.
Seorang da’i atau pendakwah hendaklah memperhatikan celah-celah kebaikan yang ada pada orang lain dan memberikan obat sesuai dengan penyakit yang diderita pasien (orang lain). Da’i yang paling sukses adalah mereka yang melakukan pekerjaan itu dengan didasari keimanan kepada Allah dan untuk menegakkan agama-Nya. Hati yang beriman adalah sumber penggerak. Perasaan dan kasih sayang adalah “bahasa” universal yang dipergunakan oleh da’i dalam menghadapi seluruh penduduk bumi.
Ada beberapa  Sarana dan metode dakwah yang mudah dipelajari dan diterapkan, yaitu :
1.      Jika bertemu maka berilah salam
2.      Jika tidak kelihatan maka cari tahulah
3.      Jika sakit maka jenguklah
4.      Jika ia mengundang maka penuhilah
5.      Jika ia bersin dan mengucapkan”hamdalah” maka jawablah (ucapkan “yarhamukallah”)
6.      Jika ia meninggal dunia maka antarkanlah ke tempat pemakamannya.
Langkah-langkah yang harus ditempuh :
1.      Bertasbih, bertakbir, dan bertahlil
2.      Menyingkirkan duri di jalan
3.      Menolong orang yang tuli atau buta
4.      Menunjukkan orang yang kebingungan
5.      Menolong dengan segera orang yang memerlukan pertolongan
6.      Menolong orang yang lemah
Maka seharusnya berdakwah itu harus dengan hati, hati yang ikhlas, hati yang penuh kasih sayang dan peduli. Sentuhlah mereka tepat dihatinya, karena hati adalah pusat perbaikan.
Sarana-sarana pembuka hati:
1.      Menjadi orang yang berguna bagi orang lain
2.      Sebaik-baik amal perbuatan adalah membuat orang muslim lainnya merasa gembira
3.      Meringankan kesulitannya
4.      Berjalan menemaninya untuk mengurusi keperluannya
5.      Menahan amarah
  Yang diperhatikan dalam dakwah  adalah menyentuh inti permasalahan dan memberikan kesempatan lebih luas dalam berdialog yang bebas dan tenang. Interaksi antarsesama ikhwah akan dapat menimbulkan ketenangan batin dan kebahagiaan hati, bahkan dapat membangkitkan rasa optimisme, walaupun tidak dapat diungkapkan. Oleh karenanya, nilai-nilai seperti inilah yang harus merasuki setiap hati yang hidup dan peka dengan penuh keikhlasan, sehingga Setiap aktivitasnya senantiasa sarat dengan ruh kehidupan.
      Interaksi dakwah yang tidak memperhatikan kepekaan hati dan perasaan, akan menghancurkan eksistensi dakwah karena  penilaian dan sikap yang salah atau menyimpang. Akibat yang lain adalah akan menjauhkan hati dari kepekaan dan kepedulian.

Wallahualam bishowab.

-Windi Andriyani- 
inspired "Bagaimana Menyentuh Hati"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar